BUOL-Salah satu indikator negara demokratis ialah adanya Pemilihan Umum (Pemilu) yang bebas, Pemilu yang dilakukan sesuai dengan hati nurani, tanpa adanya paksaan dan tekanan dari pihak manapun hal ini menjadi pembahasan pada sosialisasi pengawasan Pemilu parsitipatif yang di gelar oleh Bawaslu Kabupaten Buol Sulteng Rabu 12/9/2023
Hadir dalam kegiatan tersebut HMI Buol, KNP Buol, GP Ansor, Mahasiswa, Pemuda Muhamadia, LS Adi. Pers serta OKP2 organisasi kemasyarakatan yang ada di kabupaten Buol Setra Komisioner KPU Buol Faisal J Usman bertempat di Ruang pertemuan Kurnia Buol
Pemilu bukanlah sekadar seremonial pelaksanaan tahapan semata dari awal hingga akhir. Namun, Pemilu sesungguhnya awal dari perwujudan kehendak rakyat dan untuk kesejahteraan rakyat.
Hal itu di sampaikan oleh Anggota Bawaslu Buol Taufik Abdullah SE.ME, salah satu langkah penting yang dilakukan oleh Bawaslu Kabupaten Buol dalam menggandeng Organisasi kemahasiswaan serta Kelompok ormas lainnya dalam memberikan informasi terkait kelembagaan maupun pendidikan politik Pemilu, guna mewujudkan Pemilu yang jujur, adil dan beritegtitas.
Menurutnya, pada Pemilu sebelumnya, bentuk dan macam pelanggaran masih sering terjadi meskipun Pengawas Pemilu dan jajarannya telah berupaya semaksimal mungkin dalam melakukan pengawasan melalui strategi preventive/pencegahan, tuturnya.
Kegiatan sosialisasi ini dengan mengangkat tema" Peran Pemuda Dan Mahasiswa Dalam Pengawasan Tahapan Pemilu Tahun 2024 Dalam Upaya Pencegahan Pelanggaran Pada Pelaksanaan Tahapan pemilu Serentak Tahun 2024.
Ismajaya S.sos juga menambahkan, Giat ini dilakukan Bawaslu Kabupaten Buol sebagai langkah sosialisasi dalam hal memahami serta mengetahui bentuk pencegahan serta pelanggaran yang biasanya terjadi di lingkup publik pada tahapan Pemilu serentak nantinya,
Menurut Ismajaya bentuk ikhtiar Bawaslu Buol dalam mengajak masyarakat untuk bisa aktif dan terlibat menjadi Pemantau Pemilu dalam pengawasan partisipatif pada pelaksanaan Pemilu Serentak tahun 2024 mendatang.
Ismajaya berharap keterlibatan para pemuda sangat penting dalam melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk memberikan pemahaman dan meberikan laporan kepada bawaslu
" Sehingga ini sangat penting untuk tersampaikan ke publik agar masyarakat bisa secepatnya tau " Terangnya
Semntara Itu Komisioner KPU Buol Faisal J Usman Berpendapat, Penyelenggara Pemilu yang professional, trusted, reliable, tangible, dan netral.
Baca juga:
10 Orang Terkaya di Dunia versi Forbes
|
" Artinya Pengendalian polarisasi memerlukan komitmen bersama, baik elite politik, peserta, pendukung pemilu dan semua stakeholders terkait pemilu untuk menjaga harmoni dalam masyarakat" tutur Faisal
Menurutnya, Stakeholders terkait pemilu seperti ( Bawaslu DKPP, institusi penegak hukum pemerintah birokrasi pusat dan daerah MPR/DPR/DPD/DPRD) memiliki komitmen konsistensi dan tanggungjawabi dalam melaksanakan tugas dan fungsinya secara benar serta senantiasa menjaga integritasnya sehingga pemilu tidak distortif
Lebih anjit kata Faisal, Institusi penegak hukum wajib netral secara politik dan tidak boleh partisan ikut ikutan dalam dukung mendukung calon, Pemilu serentak 2024 bisa jadi buruk atau akan menjadi tiang pancang yang kokoh bagi Indonesia untuk bangkit dari keterpurukan demokrasi***